Samarinda, Selasa, 8 Agustus 2023 - Suasana kantor DPRD Kota Samarinda menjadi semarak saat Rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Samarinda digelar pada pukul 13.30 Wita. Bertempat di Ruang Rapat Sidang Utama lantai 2 gedung DPRD Kota Samarinda, rapat ini membahas perubahan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (PPAS) Tahun Anggaran 2023 dengan tekad kuat untuk menghadirkan kualitas perubahan yang lebih bermakna.

Dalam suasana yang penuh antusiasme, rapat ini dipimpin oleh dua tokoh utama, Drs. Rusdi dan H. Subandi, SE, M.AP, yang merupakan Wakil Ketua DPRD Kota Samarinda. Kehadiran mereka sebagai pemimpin rapat, beserta partisipasi aktif anggota DPRD Kota Samarinda, menggarisbawahi komitmen dan tanggung jawab yang diemban dalam mengoptimalkan pembangunan dan alokasi anggaran di tengah dinamika kota.

Salah satu sorotan dalam rapat ini adalah penekanan pada perhatian terhadap instruktur jalan, terutama dalam menyusun jalur alternatif yang dapat berfungsi sebagai solusi saat terjadi banjir. Disampaikan pula pentingnya mempertimbangkan daya serap anggaran yang rendah dan perencanaan yang buruk sebagai faktor utama dalam menyusun Silpa (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran). "Silpa itu hanya ada 2 rumus: pertama, perencanaan yang buruk, dan kedua, daya serap yang rendah. Mari kita perhatikan dan berikan perhatian khusus," ujar Drs. Rusdi saat memberikan arahan.

Diskusi juga melibatkan aspek anggaran kesehatan yang diharapkan tidak hanya difokuskan pada pengobatan, tetapi juga pada upaya pencegahan penyakit. Sebuah langkah penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Belanja tidak terduga (BTT) juga menjadi perhatian utama, dengan penekanan bahwa perencanaan yang matang terhadap BTT akan memberikan respons lebih cepat dan tepat dalam menghadapi situasi darurat.

Dalam konteks pendidikan, rapat ini juga menyoroti pentingnya peran Pemerintah Kota Samarinda dalam mendukung satuan pendidikan yang tersebar di kota. Harapan agar belanja operasional satuan pendidikan yang tidak tercover oleh Bosda dapat diberikan perhatian lebih sehingga meringankan beban sekolah-sekolah dan memberikan bantuan kepada paramurid yang kurang mampu, turut ditekankan.

Dr. Sri Puji Astuti menambahkan, Pada tahun perubahan ini, diskusi anggaran di Kota Samarinda menyoroti porsi anggaran yang secara tetap dialokasikan untuk prioritas pembangunan infrastruktur, mencapai sekitar 80%. Namun, pentingnya perhatian terhadap peningkatan sumber daya manusia dan berbagai masalah sosial juga ditekankan. Sosok-sosok di Samarinda perlu pembinaan dan pengarahan, terutama dalam hal pendidikan. Meskipun pendidikan sudah berlangsung selama 12 tahun, masih banyak tantangan yang dihadapi, termasuk rendahnya hasil rapor pendidikan dan ketersediaan infrastruktur pendidikan.

Hubungan antara pembangunan infrastruktur dengan layanan pendidikan menjadi pertimbangan penting. Layanan pendidikan harus mendapatkan perhatian khusus karena memiliki dampak langsung terhadap penciptaan manusia unggul. Tujuan menjadikan Samarinda sebagai kota pusat peradaban pun memerlukan berbagai tindakan, termasuk mendapatkan manfaat dari penganggaran yang responsif gender.

Namun, perhatian terhadap responsif gender dalam anggaran masih perlu ditingkatkan. Fokus pada pembangunan infrastruktur harus disertai dengan perencanaan dan pelaksanaan yang memperhitungkan berbagai aspek gender. Tidak ada diskriminasi terhadap laki-laki, perempuan, anak-anak, atau disabilitas. Semua elemen masyarakat harus mendapatkan prioritas dalam hak-hak mereka dalam pembangunan kota Samarinda. Dengan pendidikan yang kuat, literasi yang tinggi, dan ketahanan keluarga yang baik, kota ini dapat menghadapi berbagai tantangan dengan lebih baik dan menciptakan masyarakat yang sehat dan berkembang.

Dari sisi kehadiran, unsur pimpinan DPRD Kota Samarinda turut meramaikan rapat ini sebagai bukti komitmen dalam memastikan perubahan anggaran yang berkualitas. Di pihak lain, TAPD turut berpartisipasi aktif dengan kehadiran Ketua TAPD beserta jajarannya, menunjukkan semangat kerjasama dan sinergi yang tinggi dalam merumuskan kebijakan yang lebih baik.

Diharapkan, hasil dari rapat strategis ini akan membawa dampak positif yang signifikan bagi pembangunan dan kualitas hidup masyarakat Kota Samarinda. Perubahan perencanaan anggaran dengan pendekatan yang lebih cermat dan holistik diharapkan mampu menciptakan transformasi nyata menuju kota yang lebih baik dan berkelanjutan. ( Desie/FerryS/Media/DPRD )